Scroll untuk baca artikel
KKN UNIRA

QGIS (Quantum Geographical Information System) untuk Pemetaan Potensi Kopi dan Strategi Optimalisasi Produksi serta Kualitas Kopi

70
×

QGIS (Quantum Geographical Information System) untuk Pemetaan Potensi Kopi dan Strategi Optimalisasi Produksi serta Kualitas Kopi

Sebarkan artikel ini
Pemetaan Potensi Kopi
Candra Pradhana, S.Si, M.Si saat menjelaskan potensi ekspor kopi (Foto : Tim FSM Unira Malang)

NUSANTARAKITA.ID – Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian terpenting di dunia. Memahami pentingnya pemetaan potensi kopi dalam meningkatkan produksi, kualitas, dan nilai tambah bagi petani. Pemetaan potensi kopi adalah proses identifikasi dan analisis berbagai faktor yang memengaruhi kualitas dan produksi kopi di suatu wilayah.

Desa Jambuwer Kec.Kromegan Kabupaten Malang memiliki banyak lahan kopi jenis Robusta dengan tumpangsari Lamtoro untuk makanan ternak.

Berdasarkan BPS 2024 ekspor kopi ke luar negeri terutama Belanda merosot dan hanya memenuhi 35% dari kebutuhan ekspor, oleh karena itu diperlukan adanya strategi untuk optimalisasi lahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kopi Robusta (Coffea canephora) adalah salah satu dari dua jenis kopi utama yang dibudidayakan dan dikonsumsi secara luas di seluruh dunia, dengan jenis lainnya adalah Arabica (Coffea arabica).

Baca Juga :   KKN–T 07 Unira Malang sukses selenggarakan Sosialisasi GEPASLI (Gerakan Peduli Sampah Lingkungan) di Pendopo Desa Karangsuko

Robusta dikenal karena karakteristiknya yang berbeda baik dalam hal rasa, lingkungan tumbuh, dan penggunaan dalam industri kopi.

QGIS (Quantum GIS) adalah perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS)  dengan lisensi open-source yang dapat digunakan untuk menganalisis, mengelola, dan memvisualisasikan data spasial.

Aplikasi ini disertai dengan banyak plugin semisal google map, google Earth. Untuk mengetahui potensi kopi di Desa Jambuwer Kec. Kromengan digunakan analisis kontur berupa kemiringan dengan teknik overlayer map Desa Jambuwer pada QGIS.

Kemiringan dipilih karena kondisi tersebut tidak berubah, berbeda dengan suhu dan cuaca yang tidak bisa diprediksi. Berdasarkan analisis kontur tanah didapatkan bahwa ketinggian tanah bervariasi, tertinggi 562 Mdpl berada di utara yaitu Bulupogog dan tertinggi kedua Glagaharum, kontur ketinggian ini semakin menurun/ landai di daerah selatan yaitu mendekati bendungan Lahor sampai 275 mdpl.

Baca Juga :   Lingkungan Berpotensi Stunting, KKNT-10 Adakan Seminar dan Pemberian Modul Pencegahan Stunting di Desa Balesari.

Program Fakultas Semarak Mengabdi (FSM) yang diselenggarakan LPPM UNIRA menugaskan Candra Pradhana, M.Si untuk mengadakan diseminasi kepada warga, perangkat Desa Jambuwer tentang daerah yang ideal dan berpotensi untuk penanaman Kopi Robusta, dengan kesimpulan Kopi Robusta idealnya ditanam pada ketinggian 400-800 meter sedangkan kopi arabica antara 1000-1500 mdpl.

Berdasarkan peta pengolahan dengan QGIS dapat disimpulkan bawah di Desa Jambuwer yang ideal adalah pada Dusun Bulupogog dan Dusun Glagaharum untuk potensi kopi Robusta, semakin ke selatan maka tidak ideal. Untuk kebun kopi Arabica maka tidak disarankan di semua daerah Desa Jambuwer.

Baca Juga :   Dukung Desa Wisata, KKN-T 07 Unira Malang Selenggarakan EKSUMAR (Eksplorasi Sumber Maron)

Acara Diseminasi pemetaan potensi kopi dengan QGIS di Balai Desa Jambuwer Kec.Kromengan pada hari Jumat tanggal 16 Agustus 2024. Candra Pradhana, S.Si, M.Si selaku narasumber mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilakukan mengingat pemerintah Kabupaten Malang giat melakukan ekspor kopi internasional akan tetapi tidak memenuhi kuota, sehingga diharapkan stakeholder di Desa Jambuwer menyadari akan pentingnya optimalisasi hasil panel kopi dan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat.

**) Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Nusantarakita.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp “Nusantarakita.id“, dengan cara klik  kemudian iku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *