NUSANTARAKITA.ID – Membangun Sinergi Petani Gunung Kawi, Lembaga Penelitian dan Pegabdian Masyarakat LPPM dan Peserta KKN-T D20 Kel-7 Gelar FGD
Lembaga Penelitian dan Pegabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Raden Rahmat Malang dan peserta KKN-T D20 kelompok 7 mengadakan acara FGD (Focus Group Discussion) bersama para petani yang berada di sekitar Lereng Gunung Kawi, Selasa, (31/01/23).
Kegiatan tersebut berlangsung mulai pukul 14.00 WIB di Rumah Limasan Desa Jambuwer, Kec. Kromengan dengan mengangkat tema “Upaya mewujudkan Ketahanan Pangan melalui Sinergi Multi Pihak Dalam Pengembangan Teknologi dan Potensi Kopi Lereng Gunung Kawi.” yang difasilitatori langsung oleh Rurid Rudianto selaku pimpipan Pusat Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya serta Alkiko Yukimasari owner Marmara.id yang bergerak dalam bidang Eksportir Komoditas Pertanian dan UMKM sebagai pembicara inti pada acara ini.
Direktur LPPM Unira Malang, Muhammad Imron M.AP dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan FGD tersebut yaitu untuk memberikan pelatihan kepada para petani, terutama yang berada di Lereng Gunung Kawi Malang, agar mereka dapat memanfaatkan potensi pertanian terutama kopi dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi supaya hasil yang didapatkan berkualitas, yang juga sekaligus untuk menindaklanjuti pertemuan pada sebelumnya dengan para petani yang berada di sekitar Lereng Gunung Kawi sekaligus untuk saling bersinergi dalam memperkenalkan kopi di sekitar Gunung Kawi.
“FGD ini tak lain adalah follow up dari pertemuan sebelumnya, yang mana forum diskusi yang bertujuan agar para petani kopi Gunung Kawi bersinergi, dengan mengoptimalkan potensi dengan memanfaatkan teknologi.” Ungkap Imron.
Sementara itu Alkiko Yukimasari selaku pembicara pada acara ini mengatakan bahwa kopi Gunung Kawi tidak kalah dengan kopi – kopi yang berada di Indonesia lainnya, bahkan kualitasnya mendekati jenis kopi arabika asal Brasil. Beliau juga menyatakan bahwa Indonesia termasuk Negara penghasil kopi ke 4 terbesar di dunia.
Pada beberapa bulan sebelumnya, Alkiko Yukimasari mengungkapkan bahwa ia pernah mengikuti pameran kopi di Turki dengan membawa 13 jenis kopi yang ada di Indonesia, dari 13 jenis tersebut hanya 2 yang disukai oleh konsumen salah satunya adalah kopi Lereng Gunung Kawi.
“Kopi yang ada di Indonesia tidak kalah dengan kopi luar negeri, sebenarnya kita mampu bersaing dengan kopi yang ada di dunia.” Kata Alkiko,
“kami siap memfasilitasi kebutuhan bagi para petani agar hasilnya sesuai dengan keinginan pasar.” Jelas Alkiko.
Disisi lain Rurid Rudianto selaku fasilitator juga tak lupa memberikan sedikit pemaparan terkait sejarah akan perjalanan kopi, terutama di Gunung Kawi. Beliau mengatakan bahwa penanaman kopi pertama kali di Indonesia adalah di sekitar Gunung Kawi, oleh karena itu dengan berkolaborasi diharapkan dapat memperkenalkan kopi yang memang mempunyai kualitas tinggi.
Kegiatan FGD tersebut dihadiri oleh para petani yang berada disekitar Lereng Gunung Kawi dan juga beberapa mahasiswa Unira malang serta para jurnalis, dengan harapan dari hasil FGD kali ini para petani dapat bersinergi dan bisa meningkatkan hasil produksinya dengan cara memanfaatkan teknologi dan sekaligus bisa bersinergi untuk memenuhi kebutuhan pasar di sisi lain.