NUSANTARAKITA.ID – Nabi Muhammad Saw merupakan teladan bagi mahluk hidup di dunia. Sebagai umat Islam, sudah seharusnya untuk meneladani perilaku Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari tak terkecuali perihal bisnis. Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah menggembala domba sejak kecil perkiraan kisaran usia 8 tahun.
Setelah menginjak usia 12 tahun beliau di ajak ke negri syam oleh pamannya yakni Abu Thalib untuk berdagang, kegiatan ini menjadi salah satu media pendidikan bisnis bagi beliau. Sehingga Saat menginjak dewasa, Rasulullah pun mantap memilih karirnya sebagai pebisnis.
Baca juga: Rasulullah, Sang Ekonom Ulung
Dalam prosesnya beliau terkenal sebagai seorang pemuda yang dapat dipercaya. Dari kutipan diatas penulis ingin mengajak pembaca untuk mengenal cara berbisnis ala nabi Nuhammad Saw. Adapun cara dalam berbisnis nabi Muhammad Saw yang dapat kita teladani adalah sebagai berikut :
Kejujuran
Etika atau cara berbisnis nabi muhammad saw yang pertama adalah kejujuran . Yang mana kejujuran ini menjadi pondasi utama bagi pebisnis agar mampu mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Sifat penuh kejujuran juga dapat dilihat dari kesesuaian harga yang dibayarkan dengan timbangan.
Dalam berbisnis, kita tidak di perbolehkan untuk berlaku curang. Dengan menambah atau mengurangi timbangan. Allah SWT pun berfirman dalam Al-qur’an yang artinya :
“Celakalah untuk orang yang tidak jujur, yakni orang yang jika menerima takaran dari yang lain, mereka meminta dicukupi, dan jika mereka membuat takaran atau penimbangan sesuai bagi yang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al-Mutaffifin)
Fathanah
Sikap menjalankan usaha yang perlu diteladani dari Rasulullah Saw selanjutnya adalah fathanah . Fathanah artinya cerdas. Dalam bab bisnis makna cerdas ini kita maknai sebagai kecerdasan dalam melihat peluang. Kemudian, memanfaatkan peluang tersebut untuk kebaikan.
Kita sebagai pebisnis selain jujur juga harus mampu membaca peluang , Cobalah untuk lebih peka terhadap permasalahan di sekitar. Lalu, pikirkan bagaimana cara memanfaatkan peluang tersebut untuk membuka usaha.
Sebisa mungkin usahakan peluang tersebut adalah peluang bisnis yang dapat membawa manfaat bagi orang banyak, sesuai dengan sabda nabi yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia.” (HR. Ahmad)
Keteladanan dalam berbisnis yang terakhir yang mampu penulis sajikan pada kesempatan ini
Amanah
Amanah atau dapat dipercaya. Untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis, sifat amanah ini harus dimiliki setiap pelaku usaha. Ada beberapa bentuk amanah dalam berbisnis, salah satunya adalah tidak mengurangi takaran dan timbangan dari barang-barang dagangannya, sehingga tidak merugikan konsumen.
Seseorang dikatakan memiliki integritas yang baik bisa dilihat dari sejauh mana orang tersebut dapat memelihara amanah yang diberikan kepadanya. Jadi kalau mau dikenal sebagai pebisnis yang baik, ia harus mampu memelihara integritasnya. Sebab dalam sebuah hadist telah dikatakan bahwa tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji.” (HR Ahmad)