NUSANTARAKITA.ID – sebagai umat islam berpuasa dibulan ramadhan adalah sebuah ibadah yang wajib dilaksanakan, tentunya kita semua ingin dapat melakukan setiap ibadah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam Al-Quran, Allah memuji Rasulullah sebagai suri tauladan bagi umat. “ Sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah suri tauladan yang baik bagimu, yaitu orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” ( QS al-Ahzab).
Sudah seharusnya umat islam meneladani kepribadian Rasulullah dalam segala hal, termasuk ketika berpuasa dibulan suci ramadhan. Apalagi sebentar lagi kita memasuki bulan yang mulia yaitu bulan suci Ramadhan.
Baca Juga : 5 Kekhususan Dan Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan
Berikut adalah cara yang biasa dilakukan oleh rasulullah dalam menjalankan ibadah puasa :
Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah
Jibril ‘alaihissalam senantiasa membacakan Al-Qur’anul karim untuk beliau pada bulan Ramadhan, beliau juga memperbanyak sedekah,kebajikan, Shalat,dzikir,I’tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.
Mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyegerakan berbuka dan menganjurkan demikian, beliau makan sahur dan mengakhirkannya, serta menganjurkan dan memberi semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau agar berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya maka dengan air.
Baca Juga : BOOSTER DIJADIKAN SYARAT MUDIK LEBARAN 2022
Menghindari uacapan keji dan maki
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam melarang orang yang sedang berpuasa dari ucapan keji dan maki. Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada orang yang mencacinya, “ sesunnguhnya aku sedang berpuasa.”
Berbuka jika sedang perjalanan
Jika beliau melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau meneruskan puasanya dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya memilih antara berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli istrinya maka beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa.
Makan minum tidak batal dikarenakan lupa
Termasuk petunjuk nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membebaskan dari qadha’ puasa bagi orang yang makan dan minum karena lupa, dan bahwasannya Allahlah yang memberinya makan dan minum.
Dan dalam riwayat shahih disebutkan bahwa beliau bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahwasannya Rasulullah SAW menuangkan air diatas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga melakukan istinsyaq (menghirup air kedalam hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang berpuasa melakukan istinsyaq secara berlebihan. (Lihat kitab Zaadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘ibad, I/320-338)