NUSANTARAKITA.ID – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang, H. Ali Murtadlo, S.H., meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan industri sigaret kretek tangan (SKT). Menurutnya, industri yang banyak mempekerjakan tenaga kerja lokal, khususnya ibu-ibu rumah tangga, membutuhkan perlindungan yang lebih konkret agar tetap bertahan di tengah tantangan ekonomi.
Gus Tadlo menegaskan, SKT merupakan salah satu sektor penting yang menyerap ribuan pekerja di berbagai wilayah Malang. “Banyak ibu-ibu yang menggantungkan hidup dari pekerjaan menggiling rokok kretek. Mereka butuh jaminan kelangsungan usaha agar tidak kehilangan mata pencaharian,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Ia juga mendorong pemerintah pusat untuk mempertimbangkan penurunan nilai cukai bagi industri kretek tangan. Menurutnya, kebijakan cukai yang terlalu tinggi dapat membebani pelaku usaha kecil dan mengancam keberlanjutan lapangan kerja.
“Penyesuaian tarif cukai perlu melihat kemampuan industri kecil dan menengah, termasuk SKT. Jika cukai terlalu besar, banyak pabrik kecil akan kesulitan bertahan,” tambahnya.
Politisi yang dikenal dekat dengan masyarakat ini berharap Pemkab Malang dapat memfasilitasi dialog antara pelaku usaha, pekerja, dan pemerintah terkait regulasi yang mendukung industri SKT. “Kami di DPRD siap menjadi jembatan aspirasi agar kebijakan yang diambil berpihak pada keberlangsungan usaha sekaligus kesejahteraan para pekerja,” tegasnya.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Gus Tadlo optimistis industri kretek tangan tetap menjadi penopang ekonomi rakyat, khususnya bagi kaum ibu yang selama ini menjadi tulang punggung di sektor tersebut.