NUSANTARAKITA.ID – H. Ali Murtadlo, S.H mengingatkan pentingnya keberpihakan pabrik rokok terhadap keberlanjutan industri sigaret kretek tangan (SKT) yang selama ini menjadi penopang ekonomi masyarakat. Menurutnya, ribuan warga di Kabupaten Malang, khususnya kaum perempuan, masih menggantungkan hidup pada pekerjaan sebagai pelinting rokok kretek tangan.
Dalam keterangannya, Gus Tadlo menegaskan agar perusahaan rokok lebih memprioritaskan produksi kretek tangan dibanding memperbesar porsi rokok mesin. “Industri SKT terbukti memberikan lapangan kerja yang luas, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Jangan sampai mereka tersisih karena kebijakan yang hanya mengejar efisiensi mesin,” ujar Ali Mutadlo Ketua Komisi II DPRD Kab. Malang
Ia juga menambahkan, keberadaan pabrik rokok berbasis kretek tangan tidak hanya membantu perekonomian keluarga pekerja, tetapi juga menjaga tradisi tembakau dan cengkeh yang menjadi identitas budaya bangsa.
Gus Tadlo berharap pemerintah daerah turut memperkuat regulasi dan insentif agar pelaku industri tembakau tetap mengembangkan lini SKT. “Kalau industri ini terus dibina, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tapi juga menyelamatkan mata pencaharian banyak orang,” tuturnya.
Sejumlah pekerja yang ditemui di salah satu pabrik di Malang mengaku mendukung seruan tersebut. Mereka berharap pabrik tetap membuka peluang kerja luas di sektor SKT sehingga kesejahteraan masyarakat bisa lebih terjaga.











